Latartempat merupakan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang digunakan dapat berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu atau lokasi tertentu tanpa nama yang jelas. Latar dalam sebuah novel biasanya meliputi berbagai lokasi, ia akan berpindah-pindah UnsurBuku Fiksi dan Nonfiksi Beserta Beda Pengertiannya. Saukprairiehd - Artikel ini akan membahas tentang pengertian dan unsur buku fiksi maupun nonfiksi, contoh-contohnya, serta unsur-unsur dalam penyusunannya.. Apakah kamu suka membaca buku? Buku jenis apa yang suka kamu baca? Buku materi pelajaran atau novel genre romance?Terlepas dari genre apa yang suka kamu baca, tentunya kamu sudah A Pengertian Pendekatan Struktural. Pendekatan struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan tersebut meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada di Sebagaimanabahasan yang harus adik-adik diskusikan pada halaman 174 Buku PAI Kemendikbud, disebutkan juga mengenai kapan harta warisan dapat dibagi menurut QS. An-Nisa ayat 117. Warisan dapat dibagikan setelah memberikan harta yang diwasiatkan dan membayar hutang. Baca Juga: Soal PKN Kelas 12 SMA Halaman 79, Tugas Mandiri 3.2 Menjadi Ancaman Besar YANGPERLU DIUTAMAKAN PADA PENDIDIKAN MASA KINI Saat ini kita berada pada zaman yang disebut Era Globalisasi .Dimana kehidupan berkembang pesat dan. YANG PERLU DIUTAMAKAN PADA PENDIDIKAN MASA KINI Saat ini kita berada pada zaman yang disebut Era Globalisasi .Dimana kehidupan berkembang pesat dan Mohon tunggu Kategori. Fiksiana . Fiksiana JrLkh. Jakarta - Buku fiksi adalah jenis buku yang isinya berupa cerita yang sifatnya imajinatif. Jadi, untuk menuliskan buku fiksi tidak diperlukan adanya pengamatan. Tak hanya itu, dalam menulis buku fiksi juga tidak perlu pula pertanggungjawaban kebenarannya karena ide cerita yang ditulis merupakan khayalan atau imajinasi penulis. 9 Arti Mimpi tentang Tebu, Penuh Teka-Teki Lirik Lagu Baby Don't Hurt Me - David Guetta, Anne-Marie, Coi Leray Lirik Lagu Ponytail To Shushu - JKT48 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan pada kenyataan. Dalam cerita fiksi biasanya menggambarkan kejadian, pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dan kreativitas dari penulis. Cerita fiksi cenderung memiliki struktur yang bebas atau sesuai dengan penulis. Kendati demikian, cerita fiksi biasanya sarat pesan moral di dalamnya. Adapun contoh genre buku fiksi, yaitu cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek cerpen, fabel, dan komik. Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri buku fiksi dan unsur-unsurnya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari Selasa 2/11/2021.Berita video konferensi Pers Jose Mourinho sebagai manajer baru AS Roma, Kamis 8/7/21.Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit membahas ciri-ciri buku fiksi, ketahui dulu unsur-unsurnya. Adapun unsur-unsur dari buku fiksi, sebagai berikut 1. Sampul buku. 2. Perincian subbab buku. 3. Judul subbab. 4. Tokoh dan penokohan. 5. Tema cerita. 6. Bahasa yang digunakan. 7. Penyajian alur cerita. 8. Latar. 9. Buku FiksiIlustrasi membaca cerita fiksi. Credit Penulisan Fiksi Menggunakan Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan pemilihan atau penggunaan kata yang digunakan dalam menulis karangan fiksi. Adapun gaya bahasa yang digunakan biasanya bermajas metafora, personifikasi, dan perumpamaan. Pengertian majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh penulis karya fiksi untuk menyampaikan pesan secara imajinatif atau kiasan. Hal tersebut bertujuan untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembaca. Ada banyak jenis-jenis majas. Jenis majas yang sering digunakan dalam karya fiksi adalah majas metafora dan personifikasi. Untuk memahami jenis-jenis majas bisa mengeklik tautan Buku FiksiIlustrasi membaca cerita fiksi. Credit Bahasa Bersifat Konotatif Kata yang digunakan dalam penulisan karangan fiksi mengandung makna yang tidak sebenarnya atau konotatif. Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan penulis tidak disampaikan secara langsung dan tersamarkan. Kata yang bersifat konotasi dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu konotasi positif dan konotasi negatif. Konotasi positif adalah kata kiasan yang memiliki makna positif/baik. Sedangkan konotasi negatif adalah kata kiasan yang memiliki makna negatif/kurang baik. Contoh penggunaan kata kiasan bermakna positif, 'Didin adalah keturunan darah biru'. Kata 'darah biru' bermakna sebagai keturunan bangsawan. Contoh penggunaan kata kiasan yang bermakna negatif, 'Marco Bento sudah tahu akal bulus Bejo. Kata 'akal bulus' tersebut mempunyai makna sebagai licik atau Buku FiksiIlustrasi membaca cerita fiksi. Credit Berdasarkan imajinasi atau khayalan Dalam karangan yang bersifat fiksi, penggambaran kehidupan berdasarkan imajinasi penulis. Kemampuan imajinasi akan meningkat seiring berkembangnya kemampuan seseorang dalam berbicara dan berbahasa. Imajinasi lahir dari proses mental yang manusiawi dan dapat mendorong semua kekuatan yang merangsang emosi untuk berperan aktif dalam pemikiran dan gagasan kreatif. Sumber Kemdikbud Perbedaan Antara Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi – Bagi kamu yang suka membaca buku pasti sudah akrab istilah buku fiksi maupun buku nonfiksi. Namun, apa kamu sudah tahu tentang beberapa unsur buku fiksi dan non fiksi? Ada banyak sekali buku yang sudah dicetak hingga sekarang, baik itu yang karya tulis fiksi maupun non fiksi. Perlu kamu tahu, setiap karya tulis pada dasarnya memiliki beberapa unsur penyusun, mulai dari sampul, pokok bab buku, judul bab, hingga isi bukunya. Pengetahuan tentang unsur dari buku fiksi dan non fiksi akan sangat memudahkan kamu dalam memahami informasi yang disajikan dalam buku. Nah, pada artikel kali ini, akan disajikan penjelasan tentang pengertian sekaligus beberapa unsur buku fiksi dan non fiksi yang perlu kamu ketahui. Yuk simak sampai habis! A. Pengertian Buku Fiksi dan NonfiksiB. Unsur-unsur Buku Fiksi1. Sampul BukuRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait A. Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi Buku fiksi pada dasarnya merupakan sebuah buku yang berisi cerita terkait kejadian tidak nyata atau tidak benar terjadi. Buku fiksi sendiri dapat dikatakan sebagai jenis buku yang memuat cerita khayalan atau rekaan hasil imajinasi penulisnya. Dalam sebuah buku fiksi, penulis bertujuan untuk mengajak para pembaca untuk ikut serta terjun dalam dunia imajinasinya. Hal ini dikarenakan cerita yang diangkat dalam buku fiksi pada dasarnya bersumber dari imajinasi penulisnya. Pada akhirnya, sebuah buku fiksi tidak memerlukan pertanggungjawaban terkait kebenaran dari isinya. Beberapa contoh buku fiksi yang sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari, antara lain yaitu dongeng, novel, puisi, cerita pendek, hikayat, komik, dan lain seterusnya. Sementara itu, setelah kamu mengetahui arti dari buku fiksi, pada bagian ini kita akan mempelajari tentang buku non fiksi. Buku nonfiksi pada dasarnya dapat dipahami sebagai sebuah buku yang ditulis berdasarkan data dan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, seorang penulis buku nonfiksi memiliki tanggung jawab terkait isi dari hasil pemikiran dan informasi yang tersajinya. Beberapa contoh buku non fiksi yang biasa ada di sekitar kita, antara lain yaitu buku pelajaran, dokumenter, esai, opini, biografi, ensiklopedia, laporan ilmiah, dan lain sebagainya. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam mengidentifikasi buku fiksi dan buku non fiksi. Sebagai contoh, apabila kamu menemukan suatu buku yang memuat cerita atau kisah sejarah yang berasal dari data-data dan didukung oleh sebuah riset, hal ini belum bisa dipastikan masuk dalam kategori buku fiksi atau nonfiksi. Maka dari itu, pengetahuan tentang unsur akan sangat menentukan buku yang kamu baca termasuk ke dalam karangan fiksi atau non fiksi. Hal ini juga akan lebih memudahkan kamu dalam memahami informasi yang disajikan dalam sebuah buku. Setelah kamu mengetahui arti dari buku fiksi dan non fiksi, selanjutnya akan disajikan penjelasan tentang unsur-unsur atau penyusun dari buku fiksi itu sendiri. Unsur-unsur buku fiksi sendiri akan sangat memudahkan untuk mendapatkan informasi dari jenis karya tulis fiksi. Nah, berikut ini adalah beberapa unsur buku fiksi yang perlu kamu ketahui, antara lain yaitu 1. Sampul Buku Unsur buku fiksi yang pertama adalah sampul atau cover buku. Pada bagian ini, tentu saja kamu akan melihat berbagai informasi terkait isi buku, mulai dari judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, dan beberapa informasi lainnya yang bisa jadi akan bermanfaat bagimu. Secara umum, bahasa yang digunakan dalam sebuah sampul buku fiksi lebih santai dan tidak baku. Hal ini dapat kita lihat dari sampul buku fiksi berupa novel yang berjudul Laut Bercerita karya Laila S. Chudori yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada tahun 2017. Contohnya bisa kamu lihat pada judul buku berikut ini Laut Bercerita – Laila S. Chudori 2. Pokok Bab Buku Unsur buku fiksi yang kedua adalah pokok bab buku. Pokok bab buku merupakan bagian dari buku yang akan membuat kamu mendapatkan informasi terkait kata pengantar. Di dalam bagian kata pengantar sendiri, penulis atau pengarang biasanya akan menyajikan gambaran terkait isi buku dan ucapan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu. Selain itu, dalam pokok bab buku sebuah karya tulis fiksi, kata pengantar dan ucapan terima kasih umumnya disusun secara singkat dengan menggunakan gaya bahasa yang khas. 3. Judul Bab dan Sub-bab Unsur buku fiksi yang ketiga adalah judul bab dan sub-bab. Pada bagian ini, kamu bisa melihat isi dari keseluruhan bab dan sub-bab dalam buku hanya dengan melalui daftar isi. Daftar isi sendiri pada dasarnya disusun secara urut. Penyajian daftar isi juga ada yang mencantumkan halaman. Namun, ada juga yang tidak mencantumkan halamannya di daftar isi. Daftar isi akan menjadikan kamu lebih mudah dalam menemukan sebuah informasi dari buku fiksi. 4. Tema Unsur buku fiksi yang keempat yaitu tema. Tema sendiri memiliki peranan yang sangat penting karena berhubungan secara langsung dengan jalan cerita karya tulis fiksi. Tema bisa diartikan sebagai sebuah gagasan pokok dalam sebuah karya tulis. Sebuah tema bisa dijabarkan sehingga isi cerita terstruktur dan tetap sesuai tema. 5. Penokohan atau Perwatakan Unsur buku fiksi yang kelima adalah penokohan atau perwatakan. Dalam sebuah buku fiksi, tokoh menjadi salah satu unsur buku yang sangat penting. Hal ini dikarenakan tokoh menjadi salah satu bentuk gambaran dari setiap individu di dalam cerita lengkap dengan karakternya. Membicarakan terkait karakter, sebuah penokohan atau perwatakan menyimpan beberapa jenis karakter, mulai dari karakter protagonis yang digambarkan dengan tokoh utama atau baik, antagonis yang menentang protagonis dan biasanya digambarkan dengan watak jahat, hingga tritagonis atau biasa disebut juga tokoh pembantu protagonis. 6. Bahasa yang Digunakan Unsur buku yang keenam adalah bahasa yang digunakan. Sebuah buku fiksi biasanya menggunakan bahasa konotatif atau bisa dikatakan bahasa dengan makna yang tidak sebenarnya. Pada dasarnya, salah satu tujuan dari buku fiksi sendiri yaitu sebagai hiburan. Oleh karena itu, sebuah bahasa yang digunakan dalam buku fiksi harus memiliki sifat indah dan menghibur. Bahasa yang digunakan dalam karya tulis fiksi biasanya banyak memakai majas, misalnya seperti majas personifikasi, majas metafora, majas hiperbola, dan berbagai jenis majas lainnya. Nah, berikut ini adalah contoh kalimat dalam sebuah karya tulis fiksi, di antaranya yaitu a. Majas Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang menjadi benda mati menjadi hidup seperti layaknya manusia Contoh Matahari mulai menampakan dirinya dan tersenyum pada bumi b. Majas hiperbola, yaitu gaya bahasa yang melebih-lebihkan dari kenyataan yang terjadi. Contoh Hatiku rasanya hancur berkeping-keping 7. Penyajian Alur Cerita Unsur buku fiksi yang ketujuh adalah penyajian alur cerita. Alur cerita yang terdapat dalam sebuah karya tulis fiksi bisa dipahami sebagai rangkaian atau urutan peristiwa yang membentuk suatu cerita. Karya tulis fiksi yang dapat menghibur biasanya memiliki bentuk penyajian alur cerita yang menarik atau berbeda sendiri. Penyajian alur sendiri ada beberapa macam, mulai dari alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju biasanya memuat jalan cerita yang peristiwanya diceritakan secara urut, dimulai dari awal dan berhenti hingga akhir. Sementara itu, alur mundur memiliki jalan cerita yang dimulai dari akhir dan berhenti di awal atau sekarang. Jalan cerita pada alur mundur disusun oleh penulis dengan meletakkan terlebih dahulu konflik di awal. Kemudian, alur cerita akan disajikan mundur untuk melihat masa lalu atau kilas balik dari konflik tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan penyelesaian dari sebuah cerita. Nah, hampir sama dengan alur maju dan alur mundur, alur campuran bisa dipahami sebagai jalan cerita yang menggabungkan cerita maju dan cerita mundur. Pada sebuah cerita dengan alur campuran, penulis biasanya mengawali sebuah cerita di tengah. Hal ini menjadikan penulis lebih mudah dalam membuat jalan cerita dalam bentuk kilas balik atau masa depan. C. Unsur-unsur Buku Nonfiksi Setelah mengetahui unsur-unsur dari buku fiksi, berikut ini akan dijelaskan tentang unsur penyusun dari buku non fiksi. Beberapa penjelasan unsur buku non fiksi, antara lain yaitu 1. Sampul Buku Pada sampul atau cover buku non fiksi memiliki bentuk yang hampir mirip dengan sampul yang dimiliki oleh buku fiksi. Dalam karya tulis non fiksi, kamu dapat menemukan berbagai informasi tentang buku, mulai dari judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, ada juga yang menyertakan edisi bukunya. Terkait bahasa yang digunakan pada sampul buku nonfiksi memiliki perbedaan dengan sampul buku fiksi. Sampul pada buku non fiksi biasanya menggunakan bahasa yang formal dengan kata baku sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku. Contoh judul buku nonfiksi, yaitu Filosofi Teras – Henry Manampiring Atomic Habits – James Clear 2. Pokok Bab Buku Dalam sebuah pokok bab buku dari karya tulis non fiksi, penulis biasanya akan memakai bahasa yang cenderung formal dan baku pada bagian kata pengantarnya. Selain itu, beberapa karya tulis non fiksi akan menyajikan penjelasan tentang latar belakang, tujuan, dan manfaat penulisan dari karya tersebut. 3. Judul Bab dan Sub-bab Unsur judul bab dan sub-bab ini diketahui memiliki beberapa kesamaan yang hampir sama antara buku fiksi maupun buku non fiksi. Hal ini bisa kamu lihat pada bagian daftar isi yang tersusun secara urut dengan dilengkapi nomor halaman. Penyajian yang urut tersebut bertujuan untuk membuat pembaca lebih mudah pada saat hendak menemukan bagian yang ingin dituju. 4. Isi Isi dalam sebuah karya tulis non fiksi biasanya dimulai dengan pendahuluan, utama atau isi, dan penutup. Sebuah isi biasanya akan dijelaskan secara rinci, jelas, bahasa yang baku, baik itu formal maupun santai. Selain itu, isi dari buku non fiksi harus disertai dengan data pendukung dari penelitian atau riset. Bagian isi tentu saja sangat berbeda antara buku fiksi dan nonfiksi. 5. Cara Menyajikan Isi Bagian ini bisa dilihat dari daftar pustaka atau referensi. Kita tahu sendiri bahwa daftar pustaka merupakan bagian yang bisa digunakan untuk mengetahui dari mana saja penulis mendapatkan sumber referensi bagi karya tulisnya. Hal ini tentu akan sangat memudahkan kamu dalam mencari sebuah informasinya yang lebih mendalam terkait referensi tersebut. 6. Bahasa yang Digunakan Seperti yang sudah disampaikan di atas, bahasa yang digunakan dalam buku non fiksi adalah kata baku yang sesuai dengan KBBI. Hal ini juga berlaku pada penggunaan kata serapan atau kata yang cukup asing didengar oleh masyarakat. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami bahasa asing tersebut, penulis biasanya memasukkannya di glosarium. Selain itu, buku non fiksi juga sering kali menggunakan bahasa populer. Bahasa dalam buku non fiksi juga cenderung menggunakan bahasa denotatif atau makna aslinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman bagi para pembaca. Perlu kamu tahu, tujuan buku non fiksi pada dasarnya adalah untuk menjadi pemberi informasi bagi pembacanya, juga sebagai motivasi dan inspirasi. 7. Sistematika Penulisan Salah satu unsur utama dari buku non fiksi adalah sistematika penulisan. Buku non fiksi ditulis secara teratur untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari isi buku tersebut. Setiap detail informasi atau penyajian data harus disajikan secara terstruktur dan berurut, maka dari itu buku non fiksi bisa ditandai dengan penulisan yang sistematis. Demikian, beberapa unsur buku fiksi dan nonfiksi. Pada dasarnya, hampir setiap unsur buku memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu karya tulis. Selamat Membaca! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Cerita fiksi merupakan salah satu karya sastra yang lumayan popular. Dalam fiksi, imajinasi para pembaca dapat berkembang bebas, pasalnya pembaca dapat membayangkan cerita yang dibaca. Maka, untuk menjadi seorang penulis cerita fiksi bukan hal yang mudah. Seorang penulis cerita fiksi ditantang untuk mampu menghadirkan sebuah alur cerita yang ciamik, supaya pembacanya mampu “tenggelam” di dalamnya. Tantangannya tidak hanya dalam merangkai alur dan menuliskannya dengan Bahasa yang indah saja, tetapi juga mudah dipahami. Jadi, seorang penulis cerita fiksi harus mampu menghadirkan latar belakang cerita yang memikat pembaca. Dalam mengatasi hal tersebut, biasanya setiap penulis mempunyai cara masing-masing, ada yang memilih untuk menggunakan draft serta poin di setiap babak untuk ceritanya. Ada pula yang langsung menuliskan ide serta rangkaian ceritanya. Selain itu, ada juga yang melihat contoh cerita fiksi terlebih dahulu. Tergantung pada kenyamanan penulis masing-masing. Lalu, bagaimana cara menghadirkan cerita yang bisa memikat pembaca dalam membuat cerita fiksi? Bagi kamu yang pemula maupun yang sedang bingung menulis cerita fiksi, berikut ada beberapa tips yang bisa kamu praktikkan. Tips Menulis Cerita Fiksi tips menulis cerita fiksi 1. Tentukan Ide Cerita yang Tepat Sebelum memulai untuk menulis contoh cerita fiksi, kamu perlu untuk memahami ide ceritanya dahulu. Apa yang ingin kamu ceritakan kepada pembaca serta pesan yang ingin disampaikan. Kamu bisa langsung ambil tema besar dan pokok gagasan yang ingin dikembangkan. Dari ide cerita, kamu bisa megembangkan plot, menetapkan karakter, menentukan alur, serta melakukan riset untuk menegaskan detail yang mendukung cerita. Kalau kamu sudah menentukan ide cerita, maka kamu hanya perlu mengikuti alur yang sudah kamu tentukan saja. Sebab, tanpa ada ide cerita yang jelas, kamu bisa kehilangan arah dan bisa membuat cerita dari karyamu akan membingungkan pembaca. 2. Gunakan Outline Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa setiap penulis mempunyai metode yang berbeda dalam Menyusun alur. Jadi, tips selanjutnya adalah kamu harus mengetahui apakah kamu nyaman menggunakan metode outline atau tidak. Kamu bisa mencoba metode ini terlebih dahulu untuk mencari yang pas. Jika kamu merasa cocok, maka kamu bisa melanjutkannya. 3. Ciptakan Karakter yang Berkesan Setelah kamu menentukan ide serta metode penulisan cerita fiksi, maka yang selanjutnya adalah tokoh cerita. Peran tokoh dalam cerita fiksi sangatlah krusial, entah itu tokoh utama maupun pendukung. Jadi, ketika menciptakan tokoh juga perlu dibarengi dengan karakter yang jelas. Untuk menciptakannya itu, kamu harus bisa menjawab pertanyaan seperti siapa mereka, apa yang diinginkan dalam cerita tersebut, kenapa mereka menginginkannya serta apa yang dilakukan tokoh. 4. Rangkailah Plot yang Apik Kalau kamu menggunakan outline, maka akan lebih mudah kalau kamu membuat sebuah plot. Plot adalah jalan cerita atau alur. Alur dapat disusun kalau kamu sudah memiliki outline yang jelas. Plot inilah yang akan membawa ke mana arah dari cerita fiksi tersebut, sehingga perlu untuk disusun sebaik mungkin. Penyusunan plot dalam penulisan juga berbeda-beda, tapi biasanya berisi pembuka, awal konflik, krisis, klimaks, dan terakhir penutup. Selain perlu sebuah kreativitas, untuk merangkai plot yang apik, dibutuhkan wawasan yang luas. Selain itu, yang paling penting adalah kamu bisa melakukan sebuah riset. 5. Riset Riset sangatlah penting dalam menulis. Riset dalam cerita fiksi penting dalam membangun kedekatan tokoh, cerita dan juga pembaca. Riset bisa dilakukan setelah penulis menemukan garis besar, ide, karakter setiap tokoh, serta plot. Selain lima tips di atas dalam menulis cerita fiksi, masih ada beberapa tips lainnya yang bisa kamu terapkan supaya cerita fiksimu diterima oleh para pembacamu. Supaya lebih maksimal kamu bisa membaca buku Pedoman Menulis Fiksi Yang Indah. Buku ini ditulis oleh Jerome Stern, seorang kepala program Creative Writing di Florida State University. Buku ini berisi uraian yang singkat tetapi padat dan jelas, baik itu tentang novel, cerpen, serta macam-macam karakteristik yang paling mendasar lainnya. Buku ini merupakan panduan penulisan cerita fiksi yang bisa membantu kamu dalam memulai untuk membangun cerita fiksi. Di dalamnya juga berisi contoh yang jelas dari berbagai Teknik yang kamu butuhkan. Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon Buku fiksi dan buku non fiksi adalah dua kategori yang umum pada sebuah buku. Buku fiksi merujuk pada khayalan, sedangkan buku non fiksi merujuk pada fakta atau kenyataan. Lain halnya dengan buku non fiksi yang memiliki image lebih berat dan serius, buku fiksi sering dipandang sebelah mata sebagai buku yang ringan dan hanya untuk bersenang-senang. Namun menariknya, ternyata membaca buku fiksi adalah cara unik yang ampuh untuk memahami orang lain, mengasah kreativitas, dan melatih otak. Sebab, membaca buku fiksi memungkinkan kita untuk menjelajahi dunia lain melalui cerita yang hanya ada di pikiran. Yuk kenali lebih jauh tentang buku fiksi! Pengertian Buku Fiksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fiksi memiliki arti rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan. Dalam bahasa latin, kata fictus berarti “membentuk”. Kemudian menurut Cambridge Dictionary, definisi dari buku fiksi adalah jenis buku atau cerita yang ditulis tentang tokoh dan peristiwa imajiner, serta tidak berdasarkan orang maupun fakta nyata. Hal ini berarti apapun yang ada di dalam buku fiksi, seperti tokoh, latar cerita, waktu, dan segala peristiwa yang terjadi hanya dibuat untuk dinikmati, serta tidak dapat dan tidak harus dibuktikan kebenarannya. Unsur-Unsur Buku Fiksi 1. Tokoh Tokoh dalam buku fiksi dapat berupa apapun seperti manusia, hewan, benda-benda, hingga alien. Pembaca dapat mengetahui kehadiran sebuah tokoh dan karakternya melalui apa yang mereka katakan, apa yang mereka pikirkan, dan bagaimana mereka bertindak. Misalnya dalam dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih, kita dapat dengan mudah membedakan kedua tokoh ini dari deskripsi cerita dan juga dialog yang mereka lakukan. 2. Latar Latar adalah dimana dan kapan sebuah cerita terjadi. Secara lebih dalam, latar dalam sebuah buku fiksi mencakup banyak hal seperti Latar waktu yang menunjukan tahun, juga kondisi pagi, siang, atau malam hari. Cuaca seperti mendung, cerah, berangin, salju, atau hujan Jika mengambil latar di negara tertentu, penulis juga mungkin akan menyertakan keterangan musim seperti musim gugur, musim dingin, musim panas, atau musim semi. Pada buku fiksi sejarah, periode sejarah dan peristiwa penting yang menjadi latar cerita juga perlu untuk digali meskipun pada akhirnya dibumbui cerita fiksi. Lokasi geografis termasuk kota, provinsi, negara, atau bahkan planet hingga semesta. 3. Plot atau Alur Plot adalah sebuah rangkaian peristiwa atau urutan kejadian yang terjadi dalam sebuah cerita. Ini menjadi bagian yang memiliki pengaruh besar karena berisi tentang bagaimana cerita terbentuk, berkembang, hingga akhirnya selesai. Dalam beberapa kasus, penulis sengaja membuat “plot twist”, yaitu alur yang tiba-tiba berbeda dan menjadi tidak tertebak sehingga memberikan efek kejutan pada pembaca. 4. Konflik Konflik adalah bentuk pertentangan dari dua entitas. Dalam struktur dan plot cerita sederhana, biasanya tokoh utama sang protagonis akan memiliki konflik dengan antagonis yang digambarkan jahat atau kejam. Namun, pada cerita yang lebih kompleks, konflik dapat menjadi sangat luas karena bisa jadi meliputi konflik antara tokoh dengan tokoh, konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri, atau dengan kelompok besar seperti masyarakat dan budayanya. 5. Sudut Pandang Secara sederhana, sudut pandang adalah bagaimana cara sebuah cerita dikisahkan, serta bagaimana cara penulis memposisikan dirinya dalam cerita tersebut. Pada umumnya terdapat beberapa jenis sudut pandang Sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ciri-ciri sudut pandang ini menggunakan kata aku, gue, saya, dan kami pada konteks jamak. Pada sudut pandang ini, tokoh utama biasanya merupakan narator itu sendiri. Sudut pandang orang kedua menggunakan kata ganti seperti kamu, atau kau. Sudut pandang orang ketiga memposisikan penulis sebagai sosok di luar cerita yang sama sekali tidak berkaitan dengan cerita tersebut. Pada sudut pandang ini, narator atau penulis bisa menyebutkan nama tokoh atau kata ganti lain seperti dia dan mereka. 6. Tema Unsur yang terakhir adalah tema. Tema seperti inti dari ide cerita namun secara general dan luas, misalnya tema persahabatan, tema percintaan, dan lain sebagainya. Jenis-Jenis Buku Fiksi dan Rekomendasinya Terdapat banyak sekali jenis buku fiksi, namun tiga diantaranya yang paling populer beserta rekomendasinya adalah 1. Romance – Critical Eleven Ika Natassa Buku fiksi romantis secara umum menceritakan tentang kisah asmara tokoh utama yang dibumbui konflik. Salah satu buku best seller dalam kategori ini adalah buku Critical Eleven karya Ika Natassa. Ide dasar dari buku ini adalah tentang 11 menit paling kritis dalam dunia penerbangan yang menjadi waktu dimana kecelakaan paling banyak terjadi, yang disebut dengan critical eleven. Sama seperti dunia penerbangan, ketika pertama kali bertemu seseorang, ada 11 menit pertama yang sangat menentukan kelanjutan hubungan. Tiga menit pertama membentuk kesan pertama, lalu delapan menit terakhir adalah bagaimana kesan itu membekas dan membuat kita mengambil keputusan akan melanjutkan perkenalan tersebut atau tidak. Buku ini adalah tentang Ale dan Anya yang bertemu di pesawat dalam penerbangan mereka ke Sydney. Hingga bertahun-tahun setelahnya, mereka berdua dihadapkan pada permasalahan pelik yang membuat mereka berpikir banyak hal. Nah, tak hanya berbahasa Indonesia, buku Critical Eleven karya Ika Natassa ini sekarang terbit juga dalam bahasa inggris. 2. Historical Fiction Historical Fiction atau fiksi sejarah adalah sebuah cerita yang menggunakan latar belakang peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau, namun ditambahkan tokoh fiksi yang masih relevan dengan sejarah tersebut. Buku yang sangat populer dengan genre historical fiction adalah Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan. Mengangkat latar pada akhir masa kolonial, buku ini menceritakan bagaimana tragisnya perjuangan kaum pribumi melawan penjajahan, khususnya dari sisi perempuan yang seperti tidak memiliki banyak kekuatan maupun pilihan untuk hidup bebas. Dari sudut pandang orang ketiga, dikisahkan kehidupan seorang pelacur nyentrik bernama Dewi Ayu yang bangkit dari kuburnya setelah 21 tahun. Tata bahasa yang vulgar, dan narasi yang begitu detail, membuat kamu setidaknya harus berusia 17 tahun untuk membaca buku ini. 3. Fantasi Fantasi adalah jenis buku fiksi yang ditulis berdasarkan khayalan atau angan-angan yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Salah satu buku populer dari genre fantasi adalah serial Percy Jackson karya Rick Riordan. Buku ini merupakan serial yang diangkat dari mitologi Yunani. Percy Jackson yang menjadi tokoh utama adalah anak dari Poseidon Dewa Laut dengan seorang manusia. Karena merupakan keturunan dewa, Percy memiliki kekuatan khusus dan juga “masalah” khusus. Petualangan Percy Jackson ada dalam 5 buku yang baru di cetak ulang ke dalam bahasa indonesia, diantaranya Percy Jackson 1 The Lightning Thief, Percy Jackson 2 The Sea of Monsters, Percy Jackson 3 The Titans Curse, Percy Jackson 4 The Battle of The Labyrinth, dan Percy Jackson 5 The Last Olympian. Itulah penjelasan dari pengertian buku fiksi, unsur, jenis dan rekomendasinya. Kunjungi untuk menemukan buku-buku fiksi yang menarik lainnya. Selamat membaca! novel hanya berupa karangan atau khayalan penulis sehingga disebut buku fiksi yang diutamakan dari buku fiksi adalah pengalaman batin ataupun keindahan rasa bagi para membacanya, seperti rasa bahagia, haru, kasihan, sedih, dan bangga. fiksi ini dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam karya tersebut, seperti tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun di luar karya tersebut, seperti budaya dan latar belakang pengarangnya alur adalah pola-pola tertentu yang ditemukan dalam perkembangan alur pada cerita fiksi. intrinsik dan unsur ekstrinsik fiksi adalah buku yang isinya bukan berdasarkan peristiwa yang telah terjadi namun hanya merupakan imajinasi penulis saja. Contoh buku fiksi misalnya adalah Buku serial Harry Potter karya JK Rowling Buku novel Dracula karya Bram Stoker Buku cerita Detektif Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle Kronologis adalah alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu. Dalam alur ini terdapat hitungan jam, menit, detik, hari dsb. adalah jalan cerita yang terdiri atas alur maju, alur mundur, alur maju mundur. Sedangkan tokoh adalah pemain atau seseorang atau pemeran di dalam sebuah cerita. Alur atau jalan cerita dijadikan oleh tokoh sebagai pedoman atau petunjuk dalam memerankan teks cerita terhadap isi buku fiksi dilakukan dengan mengomentari unsur-unsur dari buku fiksi tersebut. Adapun unsur-unsur buku fiksi yang menjadi bahan penilaian dalam menyajikan tanggapan buku fiksi Sampul buku Rincian subbab buku Tokoh dan penokohan Tema cerita Bahasa yang digunakan Penyajian alur cerita Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita langkah-langkah dalam menyajikan tanggapan buku fiksi, yaitu Mencatat identitas karya yang akan ditanggapi. Mencatat hal-hal menarik atau penting dari karya yang ditanggapi. Menelaah kelebihan dan kekurangan karya yang ditanggapi. Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan karya secara keseluruhan. Membuat saran-saran untuk penikmat karya semoga membantu

hal apa yang diutamakan dalam suatu buku fiksi